125 Orang Positif ODHA –Temuan Januari hingga Oktober 2017

125 Orang Positif ODHA –Temuan Januari hingga Oktober 2017
125 Orang Positif ODHA –Temuan Januari hingga Oktober 2017

Pengidap HIV/AIDS di Sultra sudah sangat memprihatinkan. Ibarat fenomena gunung es, hanya sebagian yang tampak dari dipermukaan. Direktur RS Bahteramas, dr. Muhammad Yusuf Hamra menyebutkan tahun ini terdeteksi ratusan ODHA. Foto: Elyn Ipo/Kendari Pos

KENDARIPOS.CO.ID — Dalam kurun waktu 10 bulan (Januari-Oktober), ada 125 orang di Sultra yang terdeteksi mengidap penyakit HIV-AIDS atau Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). Dari jumlah itu, 80 orang masih dalam status HIV dan sisanya positif AIDS. Jumlah itu dikumpulkan karena mereka sempat mendapat perawatan di RS Bahteramas. Angka itu terungkap dalam pertemuan stakeholder terkait sosialisasi penyakit menular berbahaya itu di Grand Clarion Hotel Kendari Senin (27/11).

Direktur RS Bahteramas, dr. Muhammad Yusuf Hamra mengatakan jumlah pengidap HIV/AIDS di Sultra yang sebenarnya masih jauh dari angka itu. Di lapangan justru diyakini telah terjadi fenomena gunung es. Sebab, untuk mengakui seseorang itu terjangkit virus itu butuh keberanian pribadi. Sehingga sulit untuk mengetahui secara keseluruhan siapa saja dan dimana saja mereka. “Ini yang sudah butuh tindakan pengobatan, yang masih merasa diri kuat masih sangat banyak di luar sana. Mereka ini semacam fenomena gunung es, tidak terlalu nampak banyak,” ujar pria yang dilantik Plt.Gubernur Sultra Saleh Lasata sebagai direktur definitif RS Bahteramas.

dr.Yusuf Hamra mengatakan jika diakumulasi penderita AIDS selama 10 tahun terakhir sudah hampir mencapai angka 1.000 orang. “Data yang ada sama kita itu tercatat dari tahun 2004, selama itu sudah ada 987 orang yang terkena virus itu. 420 berstatus HIV dan 567 sudah AIDS,” rincinya.

Menurut dr.Yusuf Hamra, dengan semakin meningkatnya penderita penyakit mematikan itu di Sultra maka menjadi peringatan untuk semua pihak untuk waspada pada penyebaran dan penularan penyakit ini. “Kita harus mengedepankan pencegahan, ini solusi yang paling bisa kita lakukan, kalau mengobati itu usaha kita sudah lain, makanya harus kerja sama semua pihak,” tambahnya. (ely/b)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.