Cegah Banjir, Pemprov Sultra Benahi 10 Sungai

Cegah Banjir, Pemprov Sultra Benahi 10 Sungai
Cegah Banjir, Pemprov Sultra Benahi 10 Sungai

Dinas SDA dan Bina Marga Pemprov Sultra membersihkan sejumlah sungai di Kota Kendari. Langkah itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya banjir. Diharapkan sungai mampu menampung air dalam debit tinggi. Foto: Elyn Ipo/Kendari Pos

KENDARIPOS.CO.ID — Intensitas hujan yang tinggi, daya serap tanah rendah dan daya tampung sungai yang semakin sempit menjadi penyebab umum terjadinya banjir. Kota Kendari, Kabupaten Bombana dan Muna Barat menjadi wilayah yang dilabeli garis merah oleh Pemprov Sultra untuk mendapat perhatian lebih terkait penanganan banjir. Tahun ini, Pemprov melalui Dinas SDA dan Bina Marga melakukan revitalisasi sungai di tiga daerah itu.

Kepala Dinas SDA dan Bina Marga Pemprov Sultra, Rundubeli Hasan mengatakan respons Gubernur Sultra nonaktif, Nur Alam saat terjadi banjir diawal tahun cukup cepat. Nur Alam memerintahkan Dinas SDA dan Bina Marga untuk melakukan langkah strategis guna mencegah banjir itu terulang. “Makanya selain dari pemeliharaan rutin kita harus buat tanggul dan bronjong di sungai-sungai yang kita anggap rawan banjir,” ujar Rundubeli Hasan saat meninjau progres revitalisasi Sungai Wanggu Kota Kendari, Senin (20/11) sore.

Di Kota Kendari, sungai yang ditangani Pemprov adalah Sungai Wanggu, Sungai Watubangga, Lahundape dan Sungai Sodohoa. “Kalau di Sungai Watubangga kita pasang bronjong, kemudian tiga sungai lainnya kita angkat keluar sedimennya,” terangnya.

Di Muna Barat, ada Sungai Wandoke, Waturempe dan Wadaho masuk dalam item penanganan Pemprov Sultra tahun ini. Di tiga titik itu juga sempat terjadi luapan air saat terjadi cuaca eksrim April lalu. Sementara di Kabupaten Bombana ada Sungai Poleang, Bambaea dan Boepinang yang diprioritaskan. “Penanganannya kita berdayakan masyarakat lokal, supaya mereka merasa memiliki sungai itu. Sama-sama kita pelihara dengan masyarakat tentu lebih terjaga lagi,” lanjutnya.

Rencananya tahun 2018 mendatang upaya normalisasi itu masih terus berlanjut. Penguatan bantaran sungai dan perluasan area sungai masih akan diprioritaskan. “Kalau pemeliharaan memang rutin, tapi kalau pekerjaan fisik seperti tanggul tetap akan kita anggarkan lagi tahun depan. Soal banjir, Insya Allah sekarang ini tidak. Mudah-mudahan airnya bisa tertampung di sungai,” pungkasnya. (ely/c)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.