Penyidikan Kasus Noval Baswedan Gunakan Teknik Induktif dan Deduktif

Penyidikan Kasus Noval Baswedan Gunakan Teknik Induktif dan Deduktif

Oleh Hendra Usmaya

brigjen-pol-rikwanto

JAKARTA, Amunisinews.com– Kasus penyiraman air keras yang menimpa Novel Baswedan masih merupakan pekerjaan rumah bagi penyidik Polda Metro Jaya.

LIma orang diduga pelaku diamankan dan diperiksa oleh penyidik Polda Metro Jaya semua tidak terlibat.

Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Rikwanto, mengatakan dalam pengungkapan suatu kasus, penyidik biasanya sering menggunakan tehnik atau metode induktif dan deduktif.

Induktif yaitu penyidikan berangkat dari tempat kejadian perkara atau olah tempat kejadian perkara (TKP). Hasil olah TKP dijadikan bahan untuk membuka peristiwa yang terjadi sebenarnya tentunya ditambah dengan saksi-saksi yang bisa didapatkan.

Sedangkan deduktif, penyidik berangkat dari motif yang diduga melatar belakanginya. Kemudian mencari benang merah siapa saja kira-kira di duga ada kaitannya dengan kejadian tersebut.Dua cara ini sering sangat efektif utkuk mengungkap kasus pidana yang terjadi. Namun banyak peristiwa pidana yang terjadi dilapangan karakteristik tingkat kesulitan mengungkapnya berbeda satu sama lain ( berkaitan dengan modus operandi, type pelaku, waktu, lokasi, tehnik dll).

Dan ini terjadi pada banyak kasus yang ditangani penyidik. Tidak terkecuali untuk kasus yang menimpa Novel Baswedan.

Seperti di Paris., ada dua kali Bom meledak di kedubes RI tahun 2004 dan 2012.  Sampai saat ini belum juga terungkap. Padahal polisi perancis sudah bekerja keras dan sistem CCTV kota Paris tergolong canggih pada waktu itu.

Lainnya adalah kasus penembakan anggota Provost Polri di jl. HR Rasuna Said Kuningan. Penembakan anggota Polri di daerah Ciputat. Dan beberapa kasus perampokan dan kasus pembunuhan, juga banyak yang belum terungkap.

“Nah, belum terungkapnya kasus-kasus tersebut bukan berarti karena penyidik tidak bekerja atau tidak serius mengungkap, namun kendala tehnis yang ditemukan dilapangan sering membuat proses penyidikan menemui jalan buntu. Dan ini bisa membuat penyidik harus kembali ke proses awal lagi,” ucap Rikwanto.

Berkaitan kasus yang menimpa Nocel, pelakunya memang belum terungkap sampai sekarang, namun penyidik Polda Metro Jaya sudah melakukan pekerjaannya dengan  sungguh-sungguh. Terbukti lima orang sudah diamanakan dan digunakan scientific investigation untuk menguji alibi masing-masing. Disimpulkan kenyataannya memang mereka tidak terlibat.

Pengungkapan suatu perkara pidana kadangkala hanya masalah waktu saja. Ada yang cepat, ada cukup lama bahkan ada yang lama sekali baru terungkap – karena tingkat kesulitannya yang berbeda satu sama lain.

Penyidik Polda Metro Jaya dibantu Bareskrim Polri sampai saat ini masih terus berupaya menungkap dan akan terus mencari pelaku penyiraman terhadap Novel dan sekaligus juga berharap ada masukan informasi yang signifikaun dari masyarat, dari korban sendiri atau dari pihak manapun untuk bisa dijadikan bahan dalam mengungkap kasus tersebut.

Editor Ryan S

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.