Bom bunuh diri di tempat Syiah di Kabul, sedikitnya 40 tewas

Bom bunuh diri di tempat Syiah di Kabul, sedikitnya 40 tewas
Bom bunuh diri di tempat Syiah di Kabul, sedikitnya 40 tewas
Kabul, Afghanistan, bom Hak atas foto EPA Image caption Serangan menghantam acara diskusi memperingati 38 tahun invasi Uni Soviet ke Afghanistan.

Sedikitnya 40 orang tewas dan 30 lainnya cedera dalam serangan bom bunuh diri di sebuah pusat kebudayaan dan agama Syiah di ibu kota Afghanistan, Kabul.

Kementrian Dalam Negeri mengatakan kepada BBC bahwa bom bunuh diri itu disusul dengan dua ledakan lain di sekitar tempat serangan pertama.

Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu namun Taliban sudah mengeluarkan pernyataan tidak terlibat dalam serangan yang terjadi di sebelah barat Kabul tersebut.

ISIS klaim serang masjid di Kota Kabul Ledakan di Kabul: Puluhan orang terbunuh Taliban serukan warga untuk lebih banyak menanam pohon

Bagaimanapun kelompok militan yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS dalam beberapa bulan ini melakukan serangkaian serangan ke tempat-tempat umat Islam Syiah di Afghanistan maupun sasaran lainnya.

Bulan Oktober, sedikitnya 39 orang tewas dalam sebuah serangan atas masjid umat Syiah. Hari Senin (25/12), serangan bom bunuh diri atas kantor dinas intelijen Afghanistan di Kabul menewaskan 10 orang.

Hak atas foto AFP Image caption Serangan bom bunuh diri diikuti dengan dua ledakan lainnya.

______________________________________________________________________

ISIS mengumumkan dibentuknya ISIS cabang 'Khorasan' -yang merupakan nama tua untuk wilayah Afghanistan sekarang dan sekitarnya- pada Januari 2015.

Awalnya kelompok itu sempat mendapat dukungan di kawasan timur dan utara Afghanistan namun kehilangan wilayah yang dikuasainya di sana karena mendapat perlawanan dari Taliban dan juga operasi militer yang dilakukan pemerintah Afghanistan maupun pasukan NATO pimpinan Amerika Serikat.

Hak atas foto AFP Image caption Walau berhasil dipukul mundur oleh aparat keamanan Afghanistan, ISIS masih tetap mampu melancarkan serangan mematikan.

Sejak itu mereka beralih ke taktik gerilya dan diperkirakan memiliki kekuatan antara 1.000 hingga 5.000 petarung.

ISIS menganggap Syiah sebagai murtad dan tampaknya ingin mengubah konflik di Afghanistan menjadi perang sektarian antara Islam Sunni dengan Islam Syiah.

Bulan April tahun ini, Amerika Serikat mengatakan sudah menjatuhkan bom besar yang disebut 'Induk semua bom' atas posisi ISIS di Afghanistan timur namun kelompok militan itu terus melancarkan serangan-serangannya.

________________________________________________________________________

Dalam insiden terbaru, Kamis 928/12), serangan dilaporkan juga mengenai kantor berita Afghan Voice, yang berada di dalam satu gedung dengan pusat kebudayaan dan agama Tabayan, milik umat Syiah.

Seorang wartawan Afghan Voice dilaporkan tewas dan dua lainnya cedera.

Hak atas foto Reuters Image caption Korban jiwa dikhawatirkan masih akan bertambah.

Serangan menghantam ketika sedang berlangsung diskusi tentang peringatan 38 tahun invasi Uni Soviet ke Afghanistan dan banyak korban merupakan mahasiswa peserta diskusi.

Pimpinan kelompok ISIS di Afghanistan tewas serangan militer Trump tolak tarik pasukan militer AS dari Afghanistan Gambar anjing dengan kutipan Alquran beredar di Afghanistan, AS minta maaf

Gambar-gambar yang tersebar di media sosial memperlihatkan sejumlah jenazah korban tergeletak di halaman gedung.

Seorang juru bicara Kementrian Dalam Negeri, Nasrat Rahimi, menjelaskan kepada kantor berita AFP, Agence France-Presse, bahwa sasaran serangan adalah pusat kebudayaan Tabayan.

Dia menambahkan bahwa kemungkinan jumlah korban jiwa masih akan bertambah.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.