Kekeringan, Menteri Zionis Ini Serukan Ritual “Merobek Langit”

Kekeringan, Menteri Zionis Ini Serukan Ritual “Merobek Langit”

Eramuslim.com – Menteri Pertanian Zionis-Israel, Uri Ariel, mengudang para petani dan masyarakat umum untuk berdoa massal di Tembok Ratapan dengan harapan bisa “merobek langit”. Doa massal ini digelar setelah kaum Zionis-Israel dilanda kekeringan.

”Sayangnya, setelah empat tahun kekeringan, kita hanya memiliki sedikit hujan sejauh ini (tahun ini), kurang dari rata-rata multi-tahunan, dan musim dingin ini mulai menjadi kering,” kata Ariel kepada media Zionis-Israel, Ynet, yang dikutip Senin (25/12/2017).

”Saya meminta masyarakat untuk ambil bagian dalam doa. Dan bawa payung karena bersama-sama kita akan merobek langit,” katanya lagi.

Seruan doa massal Menteri Ariel ini didukung oleh dua rabbi senior Zionis, Yitzhak Yosef dan David Lau. Petani, pemimpin pemukim dan kepala organisasi pertanian juga mendukung ritual yang dijadwalkan digelar pada hari Kamis.

Otoritas spiritual tertinggi di Zionis-Yahudi, Kepala Rabbinate, juga meminta sinagoga untuk mengatur doa-doa khusus supaya dibacakan tiga kali sehari. Tak hanya doa, otoritas tersebut juga mengumumkan Kamis sebagai hari untuk puasa, bedoa, bertobat dan memohon Tuhan menurunkan hujan. Dalam kamus Zionis-Israel yang menganggap Talmud sebagai kitab sucinya, bukan Taurat, maka Tuhan adalah pesuruh mereka.

”Dia akan melihat penderitaan kita dan mendengar doa kita, dan memenuhi permintaan belas kasih kita, memberi hujan dan embun yang berkah. Semoga Tuhan memberkati kita dengan embun surga, tanah subur, dan memberkati kita dengan damai,” kata pihak Kepala Rabbinate.

Meski demikian, banyak warga Zionis-Israel di Facebook dan Twitter merasa bingung dengan ketergantungan pihak berwenang terhadap kekuatan spiritual yang lebih tinggi. Mereka mendesak langkah-langkah praktis untuk mengatasi kekeringan.

”Saya tidak ingin hujan dalam pawai Anda. Akan lebih efisien jika Anda khawatir (dengan) menambahkan lebih banyak tanaman desalinasi,” kata salah seorang warga Israel yang mengkritisi ritual tersebut seperti dikutip Jewish Chronicle. (kl/sn)

loading...

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.