Jose Mourinho: Paul Scholes hanya bisa mengkritik

Jose Mourinho: Paul Scholes hanya bisa mengkritik
Jose Mourinho: Paul Scholes hanya bisa mengkritik
mourinho Hak atas foto Reuters Image caption Jose Mourinho menuntun skuad Manchester United meraih kemenangan 2-0 atas Everton, pada Senin (01/01).

Jose Mourinho membalas komentar mantan pemain Manchester United, Paul Scholes, yang mengkritik performa salah seorang anak asuhnya, Paul Pogba.

Setelah MU ditahan imbang 0-0 oleh Southampton pada pertandingan Liga Primer, Sabtu (30/12), Scholes menilai Pogba "tidak tampak seperti pemain yang memenangi pertandingan".

Dengan nada menyindir, dia mengatakan "itulah yang Anda dapatkan setelah membayar 90 juta poundsterling".

Mourinho dilempar susu, Arteta sobek wajahnya: Apa yang terjadi setelah derbi Manchester? Mourinho minta pendukung MU lupakan kejayaan era Alex Ferguson Usai menang di Eropa, Mourinho: 'Cukup sudah, saya tak mau urusi bola'

Komentar pedas Scholes kemudian dibalas manajer MU, Jose Mourinho.

"Satu-satunya yang bisa dilakukan Scholes adalah mengkritik. Scholes akan tercatat dalam sejarah sebagai pemain fenomenal. Bukan sebagai pengamat," kata Mounrinho selepas kemenangan 2-0 atas Everton, pada Senin (01/01).

Hak atas foto PA Image caption Paul Scholes kini menjadi komentator sepak bola setelah sukses meraih 11 gelar juara Liga Primer bersama Manchester United.

Scholes, yang kini bekerja sebagai pengamat sepak bola untuk BT Sport, mengulas performa fisik dan sikap Pogba saat MU bermain imbang tiga kali berturut-turut. Scholes juga membahas posisi Pogba dalam formasi tim MU.

"Dia hanya berjalan selama pertandingan," kata Scholes yang turut meraih 11 gelar juara Liga Primer bersama 'Setan Merah'—julukan MU.

"Pogba tidak terlihat fit. Saya penasaran apakah dia berlatih dengan benar. Tiada pemain di Inggris yang seharusnya bisa mendekatinya, tapi dia diminta mengemban peran yang dia tidak nyaman lakukan."

"Bisa dikatakan manajer yang mengambil tanggung jawab untuk itu," kata Scholes, merujuk Mourinho.

Sebagaimana tampak pada peta yang memperlihatkan panas tubuh pemain di lapangan, Pogba bermain cenderung lebih ke depan saat menghadapi Everton ketimbang ketika melawan Southampton.

Hak atas foto Opta Image caption Panas tubuh Paul Pogba di lapangan saat melawan Southampton (kiri) dan saat menghadapi Everton (kanan).

Alhasil, Pogba didapuk sebagai pemain terbaik dalam pertandingan menghadapi Everton yang berujung pada kemenangan 2-0. Berkat kelihaiannya, Pogba menyumbang dua umpan matang berbuah gol untuk Anthony Martial dan Jesse Lingard.

Hak atas foto AFP Image caption Paul Pogba direkrut Manchester United dari Juventus seharga 90 juta poundsterling pada 2016. Saat itu, dia merupakan pemain termahal dunia.

Grafik performa Pogba yang naik-turun, menurut Mourinho, adalah hal wajar.

"Tidak semua orang bisa menjadi fenomenal seperti dia (Scholes). Sebagai pemain dia (Scholes) fenomenal, tapi tidak berarti kita semua bisa menjadi fenomenal."

"Kadangkala Pogba bermain sangat bagus, kadang dia bermain bagus, dan kadang dia bermain tidak bagus. Setiap saat Pogba berusaha yang terbaik."

"Bukan salah Paul (Pogba) dia mendapat lebih banyak uang dari Paul Scholes. Itu bukan salah Paul Pogba, begitulah sepakbola."

Mourinho lantas berharap Scholes bisa mengecap rasanya menjadi manajer klub sepakbola.

"Jika Paul (Scholes) suatu hari memutuskan menjadi manajer, saya berharap dia bisa mencapai 25% dari kesuksesan saya. 50% berarti 12,5 piala, 25% sekitar enam (piala). Jika dia mencapai 25%, dia akan gembira."

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.