Menlu Jepang ingatkan dunia ‘tidak naif’ tanggapi Korea Utara

Menlu Jepang ingatkan dunia ‘tidak naif’ tanggapi Korea Utara
Menlu Jepang ingatkan dunia ‘tidak naif’ tanggapi Korea Utara
Kim Jong-un Hak atas foto Getty Images Image caption Korea Utara sepakat mengirim delegasi ke Olimpiade Musim Dingin yang digelar di Korea Selatan, Februari mendatang.

Menteri Luar Negeri Jepang, Taro Kono, mengingatkan agar khalayak internasional "tidak naif" dalam menanggapi langkah Korea Utara yang sepakat berunding dengan Korea Selatan.

Melalui perundingan tersebut, Korut sepakat mengirim delegasi saat Korsel menggelar Olimpade Musim Dingin di Pyeongchang, Februari mendatang.

Korut sepakat kirim kontingen atlet untuk Olimpiade Korut dan Korsel sepakat gelar perundingan militer Donald Trump ke Kim Jong-un: Tombol nuklir saya lebih besar, lebih kuat, dan berfungsi

Namun, dalam pertemuan 20 negara di Vancouver, Kanada, Kono mengimbau agar komunitas internasional jangan lengah.

"Saya paham beberapa orang berargumen bahwa karena Korea Utara terlibat dalam dialog antar-Korea, kita harus mengganjar mereka dengan mencabut sanksi-sanksi atau menyediakan semacam bantuan," ujarnya.

"Sejujurnya saya menilai pandangan ini terlalu naif. Saya meyakini Korea Utara ingin mengulur waktu untuk melanjutkan program rudal nuklir mereka," sambungnya.

Hak atas foto AFP Image caption Menlu Jepang, Taro Kano, meyakini Korut sedang mengulur waktu.

Pada pertemuan itu, para perwakilan 20 negara sepakat untuk meningkatkan tekanan terhadap Pyongyang. Namun, mereka juga mengutarakan sokongan untuk diskusi antara Korut dan Korsel yang sedang berlangsung.

Menlu Korsel, Kang Kyung-wha, mengutarakan keyakinannya bahwa beragam sanksi dan tekanan memainkan peranan dalam kesediaan Korut untuk berunding.

"Jelas bahwa upaya bersama komunitas internasional mulai menunjukkan buahnya," kata Kang.

Pertemuan 20 negara itu digelar AS dan Kanada. Adapun Cina dan Rusia, dua sekutu utama Korut, tidak diundang.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Lu Kang, menegaskan pertemuan itu "tidak sah atau mewakili" karena pihak-pihak terkait Semenanjung Korea tidak ambil bagian.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.