Pilkada Minahasa 2018, Ajang Kekuatan Yang Tersembunyi

Pilkada Minahasa 2018, Ajang Kekuatan Yang Tersembunyi

MINAHASA – Tepat jam 24.00 Wita Rabu, 10/01/17, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Mianahasa, Sulawesi Utara menutup pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati minahasa.

Sampai batas akhir pendaftaran, hanya dua pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati yang mendaftar, mereka adalah pasangan Roy Roring (ROR) Robby Dondokambey (RD) dan Ivan Sarundajang - Careig N Runtu.

Kali ini pemilihan di Minahasa sangat menarik, penuh dengan trik dan intrik dan selalu menjadi perbincangan hangat mulai dari emperan toko, rumah kopi dan elit politik.

Bahkan setiap perhelatan pesta demokrasi di minahasa selalu ditu, bahkan kali ini lebih seru dengan kehadiran 2 paslon yang nota bene masing – masing paslon punya kekuatan lain sebagai kekuatan pamungkas untuk meruntuhkan kestabilan hati rakyat untuk memilih salah satu paslon.

Sebut saja kejutan awal yang terjadi hingga membuat publik sulut khususnya minahasa terperangah dengan satu keputusan mutlak dari DPP PDIP dengan tidak memberikan rekomendasi bagi Jantje Wowoling Sajow (JWS), sementara JWS sendiri merupakan kader PDIP, Ketua DPC PDIP Minahasa, lebih tragis lagi JWS merupakan Patahana alias Buapati Minahasa.

Fakta lainnya adalah, JWS dengan kebesaran hati seorang patriot, dengan jiwa besar menghantarkan paslon ROR dan RD untuk mendaftar ke KPU Minahasa, kelihatannya banyak laskar moncong putih ini merasa kecewa, sehingga banyak kader mempertanyakan keputusan DPP PDIP yang tidak mengusung JWS, sementara dari beberapa survei yang dilakukan, JWS menempati urutan tertinggi.

Fakta Berikut adalah, tiga partai besar mengusung ROR dan RD, PDIP denagn 11 kursi, Partai Hanura dengan 1 kursi serta Partai Demokrat 5 kursi,  dengan total 22 Kursi.

IVAN CNR sendiri didukung oleh Golkar yang mempunyai 9 kursi di DPRD, Partai Nasdem dengan 3 kursi serta PKPI dengan 1 kursi.

Fakta lain adalah, dari sisi umur dua paslon ini boleh dikatakan terpaut jauh, dan banyak pengamat mengatakan “ini pertarungan antara generasi muda or generasi tua, dan ini sangat menarik karena masing – masing kekuatan punya pilihan massa sendiri, harus butuh metode jitu untuk memenangi pertarungan ini.

Fakta berikut lagi, dari kedua paslon ini punya kekuatan politik yang luar biasa dari zaman demokrasi di minahasa, mengapa tidak, Ivan Sarundajang merupakan anak sulung mantan Gubernur Sulut 2 periode, Sinyo Harry Sarundajang.  

Sementara Careig N Runtu adalah anak Bupati Minahasa 2 periode, Vreeky Runtu yang juga mantan Ketua DPD Golkar Sulut yang sampai saat ini punya pendukung militan yang selalu setia.

Robby Dondokambey merupakan kakak kandung orang nomor satu di Sulut, Gubernur Sulut Olly Dondokambey, yang juga bendahara umum DPP PDIP sekaligus anak emasnya Megawati Soekarno Putri. 

Dilain pihak Roy Roring yang merupakan ASN di pemerintahan Olly Dondokambey, tak memiliki hubungan biologis dengan para tokoh tersebut, sementara pengamat warung kopi mengibaratkan kalau pemilihan ini bisa jadi ajang balas dendamnya atas kekalahan dari Vreeke Runtu dalam Pilkada 10 tahun silam.  

Kembali kedukungan bilogis, Anggota DPR RI Eva Sarundajang pun harus menghadapi dilema. Kader PDIP ini harus memilih mendukung calon diusung partainya atau memilih sang Kakak, Ivan Sarundajang yang menjadi calon bupati dari partai Golkar.

Namun sudah mengambil keputusan berseberangan dengan kakknya, Ia tak akan mendukung kakaknya, demi mendukung pilihan partainya.

"Kehadiran saya di sini (KPU) sudah menunjukkan sikap saya," ujar Eva saat mendampingi ROR dan RD.  

Namun meski tak mendukung kakak kandungnya, kata Eva hal ini tak menjadi persoalan di dalam keluarga, karenanya Kakaknya pun sudah memahami konteks politik yang dimainkan.

Selamat berjuang, ini semua demi rakyat minahasa kedepan lebih baik dari yang sudah baik.

(Thayeb)

 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.