Trump kepada Kim Jong-un: Tombol nuklir saya lebih besar dan lebih kuat

Trump kepada Kim Jong-un: Tombol nuklir saya lebih besar dan lebih kuat
Trump kepada Kim Jong-un: Tombol nuklir saya lebih besar dan lebih kuat
trump dan kim Hak atas foto AFP/Getty Images

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan tombol nuklirnya "lebih besar" dan "lebih kuat" ketimbang tombol nuklir milik Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.

"Bisakah seseorang dari rezimnya yang terkuras dan kelaparan pangan menginformasikan kepadanya bahwa saya juga punya tombol nuklir, tapi ini lebih besar dan lebih kuat dari miliknya, dan tombol saya berfungsi!"

Pernyataan Trump melalui Twitter muncul menanggapi pidato Kim Jong-un bahwa dia memiliki sebuah tombol untuk meluncurkan nuklir yang selalu ada di mejanya sehingga AS "tidak akan dapat memulai sebuah perang".

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un: 'tombol nuklir ada di meja saya' Rudal Korea Utara melesat 'lebih tinggi' dan 'bisa menghantam seluruh wilayah AS' Bagaimana Korut danai senjata nuklir? Tujuh hal yang harus Anda ketahui

Saling ancam senjata nuklir antara Trump dan Kim Jong-un ditanggapi sejumlah warganet dengan komentar tajam. Beberapa di antaranya menyoroti bagaimana ego kedua figur itu bisa mengorbankan nyawa puluhan juta orang.

Di sisi lain, pendukung Trump membela sang presiden. Menurut mereka, komentar Trump memang kenyataan yang menggambarkan betapa kuatnya Amerika.

Namun, terlepas dari ramainya perang komentar antara kubu antiTrump dan penyokong Trump, beberapa warganet justru menyoroti sikap Trump yang terobsesi dengan ukuran.

Pada masa kampanye pemilihan presiden AS lalu, dia berdebat panjang dengan pesaingnya, Marco Rubio, gara-gara ukuran tangan.

Trump saat itu tidak terima tangannya disebut "kecil".

"Dia (Rubio) menyebut tangan saya—'jika tangannya kecil, yang lain juga pasti kecil'. Saya pastikan kepada Anda bahwa tidak ada masalah. Saya jamin," tegas Trump kala itu.

Kembali ke tombol nuklir yang disebut Trump "lebih besar" dan "lebih kuat", klaim itu kini dipertanyakan sejumlah orang.

Salah satunya wartawan CBS News yang melaporkan bahwa di meja Trump dirinya hanya melihat tombol yang bisa memesan minuman ringan ke ruang kerja.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.