Kabar Gembira, Guru Honorer Segera Diangkat Jadi PNS

Kabar Gembira, Guru Honorer Segera Diangkat Jadi PNS

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Asman Abnur

.CO.ID — Guru honorer kategori 2 (K2) berpeluang diangkat jadi pegawai negeri sipil (PNS) tahun ini. Asalkan masih memenuhi syarat, misalnya usia di bawah 35 tahun, masih aktif mengabdi dan lainnya, maka bisa “naik status”. Kabar gembira ini disampaikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB), Asman Abnur.

Kata dia, pengangkatan guru honorer K2 menjadi PNS, sesuai dengan permintaan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat membuka rembuk nasional pendidikan dan kebudayaan pada Februari 2018 lalu. Saat itu Wapres JK menyatakan pemerintah akan mengangkat guru honorer tahun ini. “Tahun ini, kami memang prioritas guru dalam rekrutmen CPNS. Makanya, KemenPAN-RB sudah bekerja sama dengan Kemendikbud untuk menyisir seluruh guru honorer yang ada di data pokok kependidikan (dapodik),” ungkap Asman dalam rapat kerja Komisi II DPR RI di Jakarta, Senin (12/3/2018).

Nantinya guru-guru honorer ini akan dilihat mana saja yang memenuhi kriteria. Seperti usia di bawah 35 tahun, masih mengabdi hingga sekarang, dan lainnya. Yang datanya valid bisa diusulkan dalam pengangkatan CPNS 2018. “Saya dapat informasi, banyak guru honorer yang namanya terdaftar tapi tidak aktif lagi mengajar. Yang seperti ini kami bersihkan datanya (dihapus),” terangnya. Dia mengaku tidak mau lagi ada honorer bodong terakomodir dalam pengangkatan CPNS. Karena validasi data sangat penting dilakukan. “Kan aneh, tidak pernah mengajar tapi masih menuntut diangkat CPNS. Saya memohon dukungan Komisi II untuk memberikan kami kesempatan memverifikasi data honorer yang ada,” katanya.
Lebih jauh Asman menjelaskan, saat ini mulai menginvestigasi data 439 ribu honorer kategori 2 (K2).

Investigasi untuk proses validasi, guna memastikan asli tidaknya mereka sebagai honorer K2. Tim investigasi terdiri dari beberapa instansi terkait. Di antaranya KemenPAN-RB, Badan Kepegawaian Negara (BKN), Kemeterian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Pertanian (Kementan), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), dan beberapa instansi lainnya. “Sebanyak 439 ribu honorer K2 ini sebenarnya tidak lulus tes CPNS 2013. Sekarang minta diangkat karena sudah lama mengabdi. Okelah akan kami bereskan itu, tapi dimulai dari validasi data dulu,” terangnya.

Politikus Partai Amanat Nasional ini menegaskan, untuk mendapatkan data akurat tidak bisa ditetapkan waktunya sampai berapa. Sebab, ada daerah yang data honorer K2-nya hilang saat bencana alam. “BKN sudah memiliki data 439 ribu honorer K2 itu. Makanya kami mulai investigasinya dari data itu. Kalau datanya sudah ada, baru bisa saya putuskan mana saja yang bisa diangkat CPNS,” ucapnya. Hal tersebut dibenarkan Kepala BKN, Bima Haria Wibisana. Data yang divalidasi hanya 439 ribu. Di luar data itu tidak akan diproses. “Kami sekarang kerja rodi. Satu sisi harus menganalisis kebutuhan CPNS. Di sisi lain, harus memvalidasi data honorer K2. Makanya tidak bisa cepat selesai. Kami akan memprioritaskan jabatan-jabatan utama seperti guru dan tenaga kesehatan,” paparnya. (b/yog/jpg)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.