Budi Mulyawan: Sekarang momentum tepat PDIP siapkan pengganti Megawati

Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Foto: Istimewa

LENSAINDONESIA.COM: Direktur Eksekutif Centre for Local Government Reform (CELGOR), Budi Mulyawan menilai sekarang ini merupakan saat tepat bagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk melakukan perubahan mendasar di internal partai, termasuk menyiapkan pengganti ketua umum Megawati Soekarnoputri.

“PDIP merupkan salah satu partai politik terbesar (di Indonesia), partai pemenang pemilu dan kadernya sedang dipercaya rakyat Indonesia menjadi Presiden. Saat ini adalah momentum politik yang sangat tepat untuk melakukan perubahan mendasar di tubuh PDIP,” kata Budi Mulyawan kepada LICOM di Jakarta, Rabu (03/05/2017).

Pria yang akrab disapa Cepy ini menilai, bahwa PDIP harus belajar dari pengalaman lengsernya Soeharto sebagai presiden yang kemudian menjadi akhir masa keemasan Orde Baru. Kata Chepy, Soeharto lengser akibar terlalu menuruti kemauan para pengikut yang memintanya terus menjadi penguasa.

“Kita harus belajar dari pengalaman Soeharto. Andai beliau (Soeharto) tidak nuruti orang-orang dekatnya, tentu tidak akan lengser. Namun sayangnya, Soeharto menuruti sekelompok orang di dekatnya yang hanya memanfaatkan kebesarannya untuk tetap berkuasa di panggung politik,” ujar Cepy.

Jika berkaca dari kasus dilengsernya Soeharto, lajut Chepy, semestinya PDIP juga harus lebih berhati-hati dari antek-antek yang menginginkan runtuhnya kejayaan partai.

Chepy berharap, Megawati saat ini menyiapkan kader-kader bisa menjadi penggantiya menahkodai PDIP.

“Maka PDIP harus lebih mengutamakan dari kader internal partai ketimbang kader karbitan yang hanya menyengsarakan PDIP di kemudian hari,” harap politisi PDIP ini.

Agar tujuan tersebut tercapai, kaderisasi PDIP harus dijalankan. “Pemimpin yang berhasil, bukan sekedar cukup meninggalkan nama baik, tetapi juga harus dapat memberi kesempatan pada yang didampingnya untuk meneruskan estafet kepemimpinannya demi mewujudkan cita-cita bangsa,” pungkasnya.@Agus Irawan

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.