Sasi Pada Jalan Lingkar Kei Besar, Notanubun Berharap Kesadaran Masyarakat

KOTA TUAL, AMUNISINEWS.COM – Kei Besar merupakan salah satu kepulauan terluar yang telah menjadi perhatian pemerintah saat ini dalam meningkatkan pertumbuhan pembagunan sebagai landing sektor ekonomi masyarakat.
Kei Besar sebagai Kecamatan tertua di Kabupaten Maluku Tenggara yang terkesan tertingal dari semua kecamatan saat ini menjadi salah satu kepulauan yang masuk dalam daftar kepulauan terluar oleh pemerintahan Presiden Ir.H Joko Widodo dan Wakil Presiden Drs.H Yusuf Kalla
Karena itu, melalui percepatan pertumbuhan ekonomi, jalan lingkar Kei Besar telah dilaksanakan pada tahun kemarin. Hal tersebut disampaikan salah satu tokoh pemuda Kei Besar Tricko Notanubun kepada wartawan AmunisiNews Selasa (2/5/17), saat ditemui di kediaman-nya.
“Namun ironisnya proyek yang telah dikerjakan oleh PT.Evav Bangun Mandiri sebagai pemenang proyek di Kei Besar Selatan dalam pekerjaan-nya selalu mendapat tantangan dari sejumlah masyarakat yang ada di kepulauan itu,” ungkap Notanubun.
Berkaitan dengan adahnya sejumlah penghalang seperti pemasangan Hawear / sasi sebagai tanda untuk menghentikan segala bentuk aktivitas di area proyek pembagunan jalan oleh PT.Evav Bangun Mandiri menjadi momok menakutkan oleh parah pekerja di lokasi tersebut di sebabkan oleh kondisi masyarakat yang arogan.
“Hal ini sangat menghambat proses pembagunan infratruktur pekerjaan jalan raya hotmix yang ada di Kei Besar,” ucap Notanubun dengan kesal.
Notanubun menyampaikan, bahwa dirinya selaku salah satu putra Kei Besar menghimbau kepada seluruh masyarakat yang ada di Kei Besar agar bersama – sama mendukung proses pekerjaan jalan tersebut, demi mewujudkan kelancaran akses jalan raya bagi masyarakat yang ada di Kei Besar.
:Selama ini kita masyarakat Kei Besar selalu berteriak bahwa kita sangat kekurangan atau sangat minim-nya sarana dan prasarana infratruktur jalan raya dan jembatan,” tandasnya.
Namun melalui pekerjaan yang telah dikerjakan oleh PT.Evav Bangun Mandiri pekerjaan infratruktur jalan raya di Kei Besar telah berjalan sesuai sebuah proses yang penuh dengan tantangan.
Apalagi selama ini kondisi cuaca hujan yang sangat exstrim dan kondisi medan yang begitu berat membuat pekerjaan tidak mudah untuk diselesaikan dengan cepat.
Alasanya karena kesadaran masyarakat akan percepatan infratruktur pembagunan jalan dan jembatan selalu menjadi terhambat oleh sejumlah oknum yang senantiasa memasang tanda larangan aktivitas di lokasi kegiatan proyek.
“Ini merupakan sesuatu kekeliuran besar bagi masyarakat, karena melalui tindakan yang salah akan menghambat akses transportasi jalan dan jembatan,” kata Notanubun.
Notanubun sangat mengharapkan kerja sama dan pengertian baik dari seluruh masyarakat Kei Besar pada umum-nya terlebih khusus masyarakat Kei Besar agar pekerjaan ini dapat terselesaikan dengan baik demi kenyamanan dan kelencaran bersama.
“Oleh karena itu saya juga meminta agar pemerintah daerah lebih cepat melakukan penyelesaian-penyelesaian yang terjadi pada masyarakat kalangan tingkat menegah ke bawah,” imbuhnya.
Sekaligus kepada seluruh angota DPRD Maluku Tenggara sebagai wakil rakyat sehinga dapat memakai tujuh fungsi agar lebih cepat dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut. (FP-19)
Post a Comment