Grand Opening Metropembaharuan.com Ternyata Hoax

SURABAYA – Metropembaharuan.com batal melakukan grand opening di Ball Room Grand Mercure Jalan Darmo No 68-78 Surabaya, tanpa alasan yang jelas, pada Rabu (18/10)
Parahnya, pembatalan sepihak itu dilakukan tanpa ada pertanggungjawaban yang pasti, kendati awak media mencoba menghubungi nomor ponsel panita yang tertera di undangan, malah tak direspon. Bahkan si pemilik nomor, me-reject sambungan, ketika tahu yang telepon adalah wartawan.
“Ya, saya Wahyu, bagian yang mengurusi wartawan,” tegas suara yang ada di saluran ponsel tersebut lantas menutupnya.
Setelah itu, ketika dihubungi berkali-kali, telpon dari awak media malah di-reject.
“Nih, orang maksudnya apa? Punya acara, dibatalkan, ditelpon baik-baik malah direject, katanya wartawan, kok malah meghindari wartawan,” keluh beberapa jurnalis yang terlanjur datang ke Grand Mercure.
“Wartawan apaan ini, gadungan?,” ucap beberapa awak media lain.
Namun setelah beberapa kali dikirim pesan lewat WhatsApp, Wahyu yang ternyata menjabat Wakil Pimred (Wapimred) Metropembaharuan.com, tidak bisa memberikan penjelasaan memuaskan soal pembatalan grand opening medianya. Ia malah mengalihkan ke Gihon selaku Pimpinan Redaksi (Pimred).
“Kalau soal pembatalan launching, silahkan tanya sama, Pak Gihon,” ujarnya singkat.
Wajar jika wartawan kecewa. Sebab, batalnya acara yang diklaim mengundang banyak pejabat di Jawa Timur ini, justru diketahui wartawan ketika tiba di Hotel Grand Mercure untuk melakukan peliputan acara tersebut.
Sesampai di sana, ternyata acara grand opening itu tidak ada. Kontan saja, pembatalan ini membuat acara sejumlah wartawan kecewa.
“Wah, panitianya nggak professional, tak punya etika. Masak tiba-tiba acara ditiadakan seperti ini,” gerutu salah satu wartawan di sana.
Saat awak media mengecek di keanggotaan PWI, Wahyu selaku Wapimred tak tercatat di sana. Begitu pula dengan keanggotaan di Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI).
Ketika dikonfirmasi soal keanggotaan ini, Wahyu pun mengakui kalau di perusahaan persnya tak ada wartawan yang professional, termasuk dirinya.
“Wah, benar-benar gak jelas orang ini,” geram Andika, salah satu wartawan dari sebuah harian di Surabaya.
Padahal Dewan Pers menyerukan kepada seluruh awak media syarat menjadi pemimpin redaksi atau penangung jawab media massa, termasuk yang berbasis online atau siber, telah mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW).
Seruan Dewan Pers agar penanggung jawab atau pemimpin redaksi media siber telah mengikuti UKW kategori UTAMA, hal ini disampaikan anggota Dewan Pers Hendry Ch Bangun dalam berbagai kesempatan.
Lha kalau gak punya pengalaman apa-apa, tak bersertifikasi, tiba-tiba menjabat pimred dan selevelnya, itu berarti patut dipertanyakan kualitas kewartawananya,” tegas Hendry.
Sementara Ketua PWI Jatim, Ahmad Munir mengatakan, wartawan wajib menjalankan tugas-tugas jurnalistik dengan memegang teguh dan patuh kepada Kode Etik Jurnalistik. Mereka yang tidak profesional dan tak punya etika, tidak layak bernaung di organisasi profesi PWI.
“Mereka yang tidak profesional dan tak punya etika, tidak layak bernaung di organisasi profesi PWI,” sindir Munir.
Celakanya lagi, saat awak media mendatangi kantor Metropembaharuan.com yang berlokasi di Jalan Raya Pandugo 201. Di alamat ini juga tampak sepi dan tak tampak papan nama media. Malah anehnya di kantor tersebut terdapat spanduk yang bertulisan ‘Simpan Pinjam’, bendera LSM, Partai Perindo dan kantor pengacara.
Saat dikonfirmasi, dua perempuan yang berada di kantor tersebut terlihat tidak menguasai materi seluk beluk tentang media.
“Maaf mas, ini memang kantor Metropembaharuan, tapi kalau detailnya saya tidak tahu, silahkan telpon langsung dengan yang bersangkutan, karena saya hanya menangani simpan pinjam,” ujar Iin dan seorang rekannya lagi, saat ditanyai oleh awak media.
Saat dikonfirmasi di nomor ponselnya, Gihon Sianipar selaku Pimred mengatakan, acara Grand Opening dibatalkan lantaran salah satu donatur membatalkan dengan alasan keuangan.
“Acara tersebut kita batalkan, karena alasan keuangan dan diundur tanggal 25 November besok,” pungkasnya. (Han/Son)
Click to comment
Post a Comment