Demo anti pemerintah menyebar di beberapa kota di Iran

Demo anti pemerintah menyebar di beberapa kota di Iran
Demo anti pemerintah menyebar di beberapa kota di Iran
Demonstrasi di kota Masyhad, IranImage caption Demonstrasi dimulai di kota Masyhad di utara - kota dengan penduduk paling padat kedua - pada hari Kamis (28/12).

Demonstrasi menentang pemerintah tersebar di beberapa kota besar Iran.

Demonstrasi dengan skala besar dilaporkan terjadi di Rasht, di bagian utara, dan Kermanshah, di bagian barat, dengan demonstrasi yang lebih kecil di Isfahan, Hamadan dan tempat lain.

Protes yang awalnya disebabkan oleh kenaikan harga akhirnya meluas ke isu lebih umum seperti peraturan keagamaan dan kebijakan pemerintah.

Beberapa orang ditangkap di Teheran, ibu kota Iran.

Mereka adalah bagian dari sekelompok 50 orang yang berkumpul di alun-alun kota, seperti dikatakan deputi gubernur jenderal Teheran untuk urusan keamanan kepada Kantor Berita Iranian Labour.

Departemen Luar Negeri AS mengecam penangkapan tersebut dan mendesak "semua negara untuk secara terbuka mendukung rakyat Iran dan tuntutan mereka atas hak-hak dasar dan untuk berakhirnya korupsi".

Bagaimana awalnya terjadi demonstrasi?

Demonstrasi dimulai di kota Masyhad di utara - kota dengan penduduk paling padat kedua - pada hari Kamis (28/12).

Di sana, orang-orang turun ke jalan untuk mengekspresikan kemarahan mereka kepada pemerintah karena harga barang-barang yang tinggi, dan mengungkapkan kemarahan mereka terhadap Presiden Hassan Rouhani. Lima puluh dua orang ditangkap karena meneriakkan "slogan-slogan yang keras".

Protes menyebar ke kota-kota lain di sekitar bagian utara, dan beberapa berkembang menjadi demonstrasi anti-pemerintah, menyerukan pembebasan tahanan politik dan penghentian pemukulan polisi.

Pada hari Jumat, meski ada peringatan dari pihak berwenang, demonstrasi menyebar lebih jauh ke beberapa kota terbesar di negara tersebut

Itu adalah ekspresi ketidakpuasan publik yang paling serius dan paling besar di Iran sejak demonstrasi besar-besaran pada 2009 yang terjadi setelah pemilihan yang bermasalah, kata beberapa wartawan.

Hak atas foto AFP Image caption Presiden Hassan Rouhani terus diserang akibat masalah ekonomi.Apa yang dikeluhkan masyarakat?

Protes yang dimulai akibat kondisi ekonomi dan korupsi telah berubah menjadi politis.

Slogan-slogan diteriakkan menentang bukan hanya kepada Rouhani tapi juga Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, dan peraturan keagamaan pada umumnya.

Para demonstran dilaporkan meneriakkan slogan-slogan seperti "Rakyat mengemis, ulama bertindak seperti Tuhan". Protes bahkan berlangsung di Qom, kota suci bagi ulama-ulama yang berkuasa.

Ada juga kemarahan atas intervensi Iran di luar negeri. Di Masyhad, beberapa orang meneriakkan "bukan Gaza, bukan Lebanon, hidupku untuk Iran", sebagai referensi bahwa yang menjadi fokus pemerintah adalah isu-isu luar negeri bukannya masalah domestik.

Demonstran lain meneriakkan "tinggalkan Suriah, pikirkan kami" dalam beberapa video yang diunggah di internet. Iran adalah pendukung militer utama bagi pemerintah Bashar al-Assad di Suriah.

Pemerintah Iran juga dituduh menyuplai senjata kepada pemberontak Houthi yang memerangi koalisi pimpinan Saudi di Yaman, namun disangkal Teheran. Mereka juga merupakan sekutu gerakan Syiah Libanon yang kuat, Hizbullah.

Kantor berita Iran Fars, yang dekat dengan satuan keamanan Garda Revolusi yang elit dan berkuasa, melaporkan bahwa banyak demonstran yang turun ke jalan akibat isu ekonomi memutuskan untuk meninggalkan demonstrasi begitu yang lain meneriakkan slogan-slogan politik.

Presiden Rouhani menjanjikan kesepakatan nuklir 2015 yang ditandatangani Iran dengan negara berkuasa di dunia akan meningkatkan kondisi ekonomi. Namun meski dengan dicabutnya sanksi internasional, tingkat pengangguran sebesar 12,4%.

Seberapa besar demonstrasi yang berlangsung?

Ada seruan di media sosial untuk melangsungkan protes di sleuruh negeri, meskipun ada peringatan dari pemerintah melarang pertemuan ilegal.

Berbagai skala demonstrasi dilaporkan terjadi di setidaknya tujuh kota.

Secara keseluruhan, jumlah pendemo berkisar antara kurang dari 100 di beberapa tempat sampai ribuan di tempat lainnya - namun demonstrasi tampaknya tidak berlangsung dalam skala besar.

Bagaimana reaksi pihak berwenang?

Video yang diunggah di media sosial menunjukkan bentrokan antara pasukan keamanan dan beberapa demonstran di Kermanshah.

Kantor berita Fars melaporkan bahwa di sana pendemo menghancurkan beberapa properti publik dan kemudian dibubarkan.

Gubernur jenderal Teheran mengatakan bahwa pertemuan semacam itu akan ditangani dengan ketat oleh polisi, yang berjaga di persimpangan jalan utama.

Pejabat di Masyhad mengatakan bahwa demonstrasi tersebut diselenggarakan oleh "elemen kontra-revolusioner", dan video online menunjukkan polisi menggunakan meriam air.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.