Dituding rasis, Donald Trump mengaku sebagai orang paling tidak rasis

Dituding rasis, Donald Trump mengaku sebagai orang paling tidak rasis
Dituding rasis, Donald Trump mengaku sebagai orang paling tidak rasis
Donald Trump speaks to reporters at Trump gold club. Hak atas foto AFP/Getty

Presiden Donald Trump menyangkal bahwa dia adalah seorang rasis, terkait perdebatan yang bermula dari dugaan penggunaan istilah 'lubang kotoran' atau dalam bahasa Inggris, 'shithole,' oleh presiden AS itu untuk mengacu pada negara-negara Afrika.

Trump dilaporkan menggunakan istilah tersebut pekan lalu dalam sebuah pertemuan bipartisan di Ruang Oval Gedung Putih mengenai reformasi imigrasi.

Belakangan, Trump mengatakan kepada wartawan, "Saya bukan seorang rasis. Saya adalah orang paling tidak rasis yang pernah Anda wawancarai."

Ini pertama kalinya Trump menanggapi langsung tuduhan rasisme itu.

Bantahan Trump disampaikan kepada para wartawan Gedung Putih di Trump International Golf Club di West Palm Beach di Florida pada hari Minggu malam kemarin.

Apa yang dikatakan presiden?

Kekisruhan pecah setelah anggota parlemen Republik dan Demokrat mengunjungi Trump, Kamis lalu, untuk menggarap sebuah proposal kesepakatan bipartisan tentang imigrasi.

Dalam beberapa pekan terakhir, pemerintah Trump telah menarik Status Perlindungan Sementara (TPS) dari sejumlah warga negara asing yang saat ini tinggal di AS.

Laporan kemudian muncul di media AS bahwa saat pertemuan tersebut Trump melontarkan pertanyaan, "Mengapa di sini ada orang-orang warga dari negara-negara 'lubang kotoran' (antah berantah) itu?

Trump disebut mengatakan bahwa ketimbang memberikan izin tinggal sementara kepada warga negara yang terkena bencana alam, perang atau epidemi, AS seharusnya lebih menerima migran dari negara-negara seperti Norwegia.

Hal penting dari kebijakan Trump terhadap pengungsi dan migran Lima faktor yang mengantarkan kemenangan Donald Trump Yerusalem: Mahmoud Abbas sebut prakarsa perdamaian Trump adalah 'penghinaan abad ini'

Berbagai pengakuan menunjukkan, ketika Trump diberitahu bahwa kelompok imigran terbesar dengan status tersebut berasal dari El Salvador, Honduras dan Haiti, presiden menjawab, "Warga Haiti? Apakah kita memerlukan tambahan orang Haiti?"

Siapa mengukuhkan?

Presiden mencuitkan status di Twitter, Jumat pagi lalu, bahwa bahasa yang dia gunakan dalam pertemuan itu 'keras' namun membantah mengucapkan kata-kata seperti ditulis di laporan tersebut. 

Dia juga memposting cuitan lain untuk menyangkal telah menghina orang-orang Haiti, dan menuduh politikus Demokrat mengarang-ngarang.

Namun Senator Dick Durbin kukuh dan mengatakan bahwa Trump menggunakan bahasa yang "penuh kebencian, keji dan rasis" selama pertemuan tersebut.

Beberapa anggota parlemen Partai Republik senior pada pertemuan tersebut, termasuk Menteri Keamanan Dalam Negeri Kirstjen Nielsen, mengatakan bahwa mereka tidak ingat bahwa Trump memberikan pernyataan tersebut.

Namun seorang senator Republikan lain yang hadir di sana, Lindsey Graham, tidak menyangkalnya.

"Menyusul pernyataan presiden, saya mengatakan pendapat saya langsung kepadanya kemarin. Presiden dan semua yang menghadiri pertemuan tersebut mengetahui apa yang saya katakan dan bagaimana perasaan saya," katanya.

Hak atas foto SPENCER PLATT/GETTY IMAGES Image caption Banyak warga Amerika yang menentang kebijakan Trump soal imigran.

Ketua DPR Paul Ryan, seorang Republikan senior, mengatakan bahwa komentar Donald Trump itu "sangat disayangkan" dan "tidak membantu".

Minggu kemarin, ketika ditanya jika komentar tersebut telah membuat kesepakatan imigrasi lebih sulit tercapai, Trump menjawab, "Apakah Anda melihat yang banyak senator katakan tentang komentar saya? Tak ada komentar itu."

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.