Emoh Khofifah, Muslimat Banyuwangi Dukung Gus Ipul-Puti

Emoh Khofifah, Muslimat Banyuwangi Dukung Gus Ipul-Puti

Banyuwangi - Ketua Pengurus Cabang Muslimat Kabupaten Banyuwangi Nyai Ma'mulah Harun memberikan dukungan kepada Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Puti Guntur Soekarno sebagai calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Jawa Timur pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2018.

"Saya sebagai ketua panitia hanya ingin mengingatkan semua yang hadir untuk mengamankan amanat para kiai. Saya sendiri Ketua PC Muslimat Banyuwangi dan saya 'sami'na wa atho'na' dengan mandat para ulama," kata Nyai Ma'mulah Harun dalam acara halaqah kebangsaan di Pondok Pesantren Ibnu Sina, Kabupaten Banyuwangi, Minggu.

Ketua PC Muslimat Banyuwangi tersebut secara terang-terangan memberi dukungan bagi kemenangan pasangan Gus Ipul - Puti Guntur Soekarno pada Pilkada Jatim 2018 di hadapan hadirin yang hadir dari kader PKB, PDI Perjuangan, PKS, Partai Gerindra se-Kabupaten Banyuwangi.

Kader-kader nahdliyin dari semua tingkatan serta dari semua badan otonom seperti GP Ansor, Muslimat, Fatayat, IPNU, IPPNU, mengikuti acara baiat untuk memenangkan pasangan Gus Ipul - Puti Guntur Soekarno yang disaksikan Ketua DPW PKB Jatim Abdul Halim Iskandar dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Ketua DPC PKB Banyuwangi Joni Subagyo juga secara terbuka memberi garansi bagi kemenangan koalisi PKB, PDI Perjuangan, PKS dan Partai Gerindara dalam pilkada dengan target 75 persen dan Kabupaten Banyuwangi akan dijadikan daerah kekuasaan Gus Ipul - Puti Soekarno.

Pengasuh Ponpes Ibnu Sina KH Masykur Ali mengatakan halaqoh tersebut yang paling lengkap karena dihadiri tokoh dari banyak pondok pesantren seperti Nyai Juwairiyah yang merupakan isteri Kiai Fawaid As'ad dari pondok Salafiyah Syafiiyah Sukorejo.

Ia mengatakan pilihan mendukung terhadap Gus Ipul bukan tanpa alasan yakni alasan utamanya karena adanya sanad keilmuan, ideologi, biologis.

"Gus Ipul sanadnya jelas. Keilmuannya jelas dari Jombang. Para ulama bermujahadah dan beristikharah untuk memenangkan Gus Ipul. Jangan sampai Gus Ipul kalah. Itu artinya menjatuhkan martabat para kiai," ujarnya.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.