Stok Minim, Harga Beras dan Ikan Melonjak

Stok Minim, Harga Beras dan Ikan Melonjak

Lonjakan harga beras dan ikan terjadi pada sejumlah daerah, termasuk Kolaka dan Butur. Tampak seorang pedagang beras di Pasar Mina-Minanga, Butur. Foto: Hadrian Indra/Kendari Pos

KENDARIPOS.CO.ID — Sudah hampir sebulan, harga sejumlah sembako di Kolaka mengalami kenaikan, khususnya komoditi beras dan ikan. Beras premium yang sebelumnya hanya Rp 9.500 per kilogram kini naik menjadi Rp 10.600. Begitupun dengan harga ikan. Ikan putih misalnya, harganya Rp 40 ribu per kilogram. Padahal sebelumnya hanya Rp 30 ribu.

Kepala Seksi Pengendalian Bahan Pokok Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kolaka, Sauda, menjelaskan, kenaikan harga beras tersebut disebabkan adanya pembeli dari luar Kolaka yang membeli gabah petani dengan banderol lebih mahal. Makanya, stok gabah di Kolaka berkurang. “Itulah yang menyebabkan harga beras naik. Tapi itu sudah diatasi dengan operasi pasar yang dilakukan Bulog sejak pekan lalu. Jadi harga dijual pedagang yang mengambil beras di Bulog itu Rp 8.500 per kilo. Tapi ini beras medium,” jelasnya, jumat (19/1).

Selain beras, kenaikan harga juga terjadi pada ikan. Itu lebih disebabkan oleh cuaca buruk yang terjadi sejak awal tahun. Sehingga para nelayan tidak melaut dan menyebabkan harga ikan melonjak hingga Rp 10 ribu. “Kenaikan harga ikan laut wajar saja, karena cuaca memang lagi tidak baik. Tapi dengan kelangkaan ini, ikan air tawar seperti bandeng juga naik. Sebelumnya hanya Rp 7 ribu per ekor, sekarang sudah Rp 10 ribu. Ini terjadi karena permintaan yang tinggi,” jelas Sauda.

Kenaikan harga beras juga terjadi di Kabupaten Buton Utara (Butur). Harga perkarung dengan berat 50 kilogram naik Rp 70 ribu. Jika sebelumnya Rp 450 ribu, kini menjadi Rp 520 ribu. Anehnya, Dinas Perdagangan dan Perindustrian setempat belum mengetahui harga beras naik drastis. Bahkan, tak tahu mengapa kebutuhan pokok itu naik di awal tahun 2018.

Pedagang Beras Pasar Mina-Minanga, Nasir, menuturkan, harga beras untuk 50 kilogram dijual Rp 520 ribu. Dia tak membantah, naiknya harga beras di pasaran karena stok yang terbatas sejak pekan lalu. “Khusus untuk beras eceran yang sebelumnya Rp 8.000 perliter sekarang naik Rp 8.500 sampai Rp 9.000. Kalau beras lama naiknya tak terlalu tinggi,” timpal Ana, pedagang lainnya.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Butur, Titing Indang, mengaku belum dapat memastikan ada kenaikan harga di pasar. Rencananya operasi pasar baru akan dilakukan pada akhir bulan ini. Namun ia mengingatkan agar pedagang tak menaikkan harga sepihak. “Jika ditemukan, kita akan berikan surat teguran agar mereka tak sewenang-wenang menaikan harga barang, ” tegasnya. (b/fad/had)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.