Presiden Jokowi: ‘Ide bagus’ Australia bergabung dengan ASEAN

Presiden Jokowi: ‘Ide bagus’ Australia bergabung dengan ASEAN
Presiden Jokowi: ‘Ide bagus’ Australia bergabung dengan ASEAN
jokowi, australia Hak atas foto AFP/Getty Images Image caption Presiden Jokowi berbincang dengan PM Australia, Malcom Turnbull, di Sydney, tahun lalu.

Presiden Joko Widodo menyambut baik jika Australia mau bergabung sebagai anggota baru ASEAN menjelang pertemuan para pemimpin negara-negara blok Asia Tenggara di Sydney, pada Jumat (16/3).

"Saya pikir itu ide bagus," kata Presiden Jokowi kepada Sydney Morning Herald, merujuk gagasan masuknya Australia ke ASEAN.

"Dengan demikian wilayah kita akan lebih baik (untuk) stabilitas, stabilitas ekonomi, dan juga stabilitas politik. Tentu, akan lebih baik," sambungnya.

Krisis Rohingya, mengapa ASEAN tidak mampu berperan? Ditangkap 'sewenang-wenang', anak-anak NTT tuntut ganti rugi kepada pemerintah Australia Indonesia dan Australia bentuk mekanisme tangani pengungsi

Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull menyambut "hangat" komentar Presiden Jokowi, namun dia menekankan "urusan ASEAN adalah urusan untuk ASEAN".

"Kami punya rasa hormat yang besar terhadap ASEAN, dengan caranya mencapai mufakat. Kami adalah mitra dialog dengan ASEAN dan kami menghormati sentralitas ASEAN, signifikansinya, betapa penting peranannya di wilayah kita," papar Turnbull sebagaimana dikutip kantor berita AFP.

Hak atas foto Getty Images Image caption PM Australia, Malcolm Turnbull, menyambut hangat ucapan Presiden Jokowi,, tapi menegaskan "urusan ASEAN adalah urusan untuk ASEAN".

Dorongan agar Australia memperdalam hubungan dengan ASEAN diutarakan Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong.

Menurutnya, "Australia meyakini masa depannya terletak di Asia, mengambil langkah-langkah untuk menjadi mitra dialog ASEAN yang pertama pada 1974".

Dalam laporan Insititut Kebijakan Strategis Australia, lembaga kajian itu berpendapat Canberra sebaiknya menjadi anggota ASEAN pada 2024—50 tahun sejak menjadi mitra dialog ASEAN—dan menggunakan pertemuan di Sydney sebagai titik tolak.

"Selagi tekanan geostrategis dan geoekonomi berkembang di Asia, ASEAN sebagai kelompok kekuatan menengah memerlukan tambahan kekuatan menengah yang ditawarkan Australia dan Selandia Baru."

"Pertemuan Sydney merupakan momen untuk mengawali percakapan panjang mengenai bergabungnya Australia dengan ASEAN," sebut laporan itu.

Meski demikian, tidak semua pengamat sepakat dengan gagasan itu.

Aaron Connely, peneliti di lembaga kajian Lowy Institute, mencuit "Australia tidak diundang bergabung dengan ASEAN dan tidak akan diundang untuk bergabung dengan ASEAN selama kita hidup."

Soal Presiden Jokowi yang menyatakan "ide bagus" jika Australia jadi anggota ASEAN, Connely menulis, "Jokowi menyampaikan 'tanggapan ala orang Jawa' , mencoba untuk bersikap sopan."

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.