Jurnalis Nyentrik ini Ungkap Keterkaitan Lokalisasi dan Kejahatan

Jurnalis Nyentrik ini Ungkap Keterkaitan Lokalisasi dan Kejahatan

Surabaya – Bertempat di kedai Mbah Cokro, Noor Arief salah satu Jurnalis nyentrik dari Harian Memorandum meluncurkan buku kumpulan esai kriminalitas berjudul Surabaya Butuh Lokalisasi, Sabtu (11/10).

Dibantu dengan beberapa narasumber baik dari kalangan Kepolisian maupun Akademisi, Noor Arief membedah buku esai setebal 104 halaman tersebut dalam bentuk sebuah diskusi menarik tentang kondisi Surabaya setelah penutupan lokalisasi Dolly.

Ditemui usai launching bukunya, Noor Arief yang lebih akrab dipanggil Arief Memo menuturkan bahwa dengan membuat judul provokatif itu, bukan berarti dia bermaksud agar Surabaya kembali memiliki lokalisasi prostitusi. Dia hanya ingin menampilkan fakta-fakta terkini setelah lokalisasi Dolly ditutup.

“Kejahatan itu dilakukan di lokalisasi, atau dilakukan di luar oleh pelaku kejahatan untuk “belanja” di dalam prostitusi. Tapi saya di buku ini, tidak pada posisi mendukung adanya lokalisasi di Surabaya,” katanya.

Di salah satu esai di buku tersebut, Arief juga memang mengulas fakta ini dengan analisa yang menarik dari sudut pandang seorang jurnalis di bidang kriminal.

“Saya menganggap lokalisasi itu hulu dan hilir kejahatan. Kenyataannya, sesuai pandangan saya, di Dolly masih ada praktik prostitusi, yang malah semakin terselubung,” ujarnya.

Sebagaimana yang dia sebutkan, lokalisasi prostitusi menjadi hulu dan hilir kejahatan di Surabaya. Dia menyimpulkan dua pola kejahatan berkaitan dengan lokalisasi prostitusi.

Arif juga menegaskan bahwa bukunya hanya berupaya menampilkan fakta-fakta kepada pembaca, bahwa kondisi di Dolly sebagai eks lokalisasi, saat ini, belum sepenuhnya steril dari parktik prostitusi itu sendiri, dia juga berharap kepada pemerintah kota Surabaya agar membuat program yang lebih berkelanjutan di lingkungan eks prostitusi Dolly, misalnya berkaitan dengan pembinaan dan dukungan kepada UMKM.

“Selama ini, saya menilai, pemerintah melakukannya sebatas gerakan sesaat. Home industri di sana hanya terekspos saat ada kunjungan pejabat ke sana,” katanya. (Son)

REKOMENDASI :

Polres halut tangkap Bandar Narkoba kelas Kecamata...

Dibaca 28

La Nyalla Kunjungi Masyarakat Yang Menjadi Korban ...

Dibaca 65

Setijo Busono Resmi Deklarasikan FORKADIN

Dibaca 44

Tak Hati-Hati, Bank CIMB Niaga Jemursari Dibobol K...

Dibaca 1757

Jaksa Siap Tahan Anggota DPRD Bangkalan

Dibaca 41

Kredit Macet 147 Miliar, Pejabat Bank Jatim Bergil...

Dibaca 118

Mediasi Gagal, Notaris Carolina Digugat Gala Bumi ...

Dibaca 64

Polres Tuban Sosialisasi Keselamatan Berkendara

Dibaca 31

Click to comment

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.