Serangan di gereja St Lidwina, Yogyakarta: Pelaku 'asal Banyuwangi' berhasil dilumpuhkan

Serangan di gereja St Lidwina, Yogyakarta: Pelaku 'asal Banyuwangi' berhasil dilumpuhkan
Serangan di gereja St Lidwina, Yogyakarta: Pelaku 'asal Banyuwangi' berhasil dilumpuhkan
gereja santa lidwina Hak atas foto Polda DIY Yogyakarta Image caption Pelaku yang berinisial S, kelahiran 1995, menurut polisi, berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur.

Aparat kepolisian berhasil melumpuhkan seorang pelaku penyerangan di gereja St. Lidwina, Bedog, Sleman, Yogyakarta, Minggu (11/02), yang menyebabkan setidaknya empat orang terluka akibat sabetan senjata tajam.

Pelaku yang berinisial S, kelahiran 1995, menurut polisi, berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur.

"(Aparat kepolisian) terpaksa mengeluarkan tembakan ke arah pelaku dan mengenai perut pelaku sehingga dapat dilumpuhkan dan di bawa ke rumah sakit UGM," demikian keterangan tertulis kepolisian setempat yang diterima BBC Indonesia, Minggu (11/02).

Pelaku melakukan serangan dengan senjata tajam saat misa berlangsung di gereja tersebut yang mengakibatkan tiga orang terluka, yaitu seorang pastur, satu orang jemaah dan seorang pengurus gereja.

Hak atas foto Detikcom/Ristu Hanafi Image caption Serangan terjadi sekitar pukul 07.30 WIB, Minggu (11/02), saat digelar misa di gereja Katolik yang terletak di Dukuh Jambon Tirhanggo, Gamping, Sleman, DIY Yogyakarta.

Belakangan seorang anggota polisi juga terluka saat berusaha melumpuhkan sang pelaku penyerangan.

Keterangan polisi menyebutkan pelaku terpaksa ditembak karena menolak untuk menyerahkan diri dan bahkan menyerang petugas dengan senjata tajamnya.

"Petugas sempat mengeluarkan tembakan peringatan," ujar polisi dalam keterangan tertulis.

Apa motif serangan?

Sejauh ini belum diketahui motif penyerangan. Baik pelaku maupun korban serangan masih dirawat di rumah sakit, kata polisi.

"Belum [diketahui], masih diperiksa. Sekarang sedang dirawat di rumah sakit," kata Kepala humas Polda DIY Yogyakarta, AKBP Yulianto kepada wartawan BBC Indonesia, Ayomi Amindoni, Minggu (11/02) melalui sambungan telepon.

Hak atas foto Kompas/BAMBANG SIGAP Image caption Keterangan polisi menyebutkan pelaku terpaksa ditembak karena menolak untuk menyerahkan diri dan bahkan menyerang petugas dengan senjata tajamnya.

Serangan terjadi sekitar pukul 07.30 WIB, Minggu (11/02), saat digelar misa di gereja Katolik yang terletak di Dukuh Jambon Tirhanggo, Gamping, Sleman, DIY Yogyakarta.

Menurut polisi, pelaku masuk dari pintu gereja bagian barat dan langsung menyerang korban pertama, yaitu pengurus gereja bernama Martinus Parmadi Subiantoro, yang "mengenai punggungnya".

Serangan itu membuat "jemaat yang berada di belakang atau kanopi (gereja) membubarkan diri".

"Pelaku masuk ke gedung utama gereja sambil mengayun-ayunkan senjata tajam sehingga para jemaat juga membubarkan diri," ungkap polisi.

'Mengayun-ayunkan senjata tajam ke patung Yesus'

Selanjutnya pelaku berlari ke arah koor dan langsung menyerang Romo Prier yang sedang memimpin misa. Korban terluka pada bagian belakang kepalanya.

Tidak lama kemudian, pelaku menyerang para jemaat yang masih berada di dalam gereja dan mengenai korban bernama Budijono - yang bersangkutan mengalami luka sobek pada bagian kepala belakang dan leher bagian belakang akibat senjata tajam.

Keterangan polisi kemudian menyebutkan pelaku "masih mengayun ayunkan senjata tajamnya ke patung Yesus dan patung bunda Maria" di mimbar gereja.

Saat pelaku masih berada di dalam gereja, seorang petugas Polsek Gamping, Aiptu Munir -yang dihubungi melalui telepon - selanjutnya tiba di tempat kejadian perkara.

Petugas kepolisian itu mencoba melakukan negosiasi kepada pelaku agar menyerahkan diri, namun pelaku berusaha menyerang petugas sehingga petugas mengeluarkan tembakan peringatan, kata polisi.

Namun pelaku masih saja menyerang petugas dan menyebabkan tangan Munir terluka. Pelaku akhirnya ditembak dan mengenai perutnya, ungkap polisi.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.