Status Gunung Agung diturunkan, semua pengungsi dapat kembali ke rumah
Status Gunung Agung diturunkan menjadi level Siaga mulai Sabtu (10/2), semua pengungsi sudah dapat kembali ke rumah mereka.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memonitor menurunnya aktivitas Gunung Agung di Bali, membuat pemerintah menurunkan status "Awas" Gunung Agung menjadi 'Siaga".
"Sudah 17 hari sudah tidak terjadi erupsi, erupsi terakhir itu tanggal 24 Januari 2018", kata Kepala Sub Bidang Mitigasi Pemantauan Gunung Api Wilayah Timur PVMBG, Devy Kamil ke wartawan BBC Indonesia Mehulika Sitepu.
Devy menambahkan bahwa intensitas gempa di Gunung Agung juga sudah menurun dan dalam tiga minggu terakhir satelit tidak merekam adanya hotspot di kawah, diduga karena aliran lava ke permukaan melambat atau berhenti.
Pemerintah pun mempersempit zona perkiraan bahaya yang sebelumnya enam kilometer menjadi radius empat kilometer.
"Melihat pola yang seperti ini, kita melihat bahwa kemungkinan kalau terjadi erupsi, ancamannya masih di radius 4 km", kata Devy.
Hampir tidak ada warga yang tinggal di dalam radius itu sehingga semua pengungsi dapat kembali ke rumah mereka.
"Aktivitas masyarakat juga turisme di Bali sudah dinyatakan aman dan tidak ada gangguan (karena) aktivitas Gunung pada saat ini", kata Menteri ESDM Ignasius Jonan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan kementeriannya.
Meski begitu, masih ada kemungkinan status Gunung Agung ini kembali menjadi "Awas", yang dikatakan Devy dapat terjadi jika "ada pembangunan tekanan yang baru."
Hak atas foto SONNY TUMBELAKA/AFP Image caption Aktivitas Gunung Agung mulai meningkat pada September 2017.Aktivitas Gunung Agung mulai meningkat pada September tahun lalu. Sempat menurun pada bulan berikutnya, hingga akhirnya terjadi erupsi pada bulan November 2017, yang menyebabkan kekacauan jadwal penerbangan dan memukul industri parisiwata di pulau dewata.
Saat ini ada hampir 20.000 pengungsi di kamp-kamp yang tersebar di 180 lokasi di Bali Timur.
Post a Comment