Kakanwil DJPb: Bendahara Harus Mampu Menulis
.CO.ID — Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kanwil DJPb) terus memacu kemampuan pegawainya dalam menulis. Pelatihan menulis secara berkala dilaksanakan dalam meningkatkan kemampuan bagi para bendahara agar bisa menyajikan informasi yang dapat dipahami masyarakat secara umum. Sabtu (24/3), perwakilan dari KPPN , Kolaka, Raha, Baubau, dan pegawai Kanwil DJPb turut menjadi peserta workshop menulis di Aula Kanwil DJPb .
Tak hanya para staf, para pejabat eselon III dan IV ikut serta ambil bagian dalam pelatihan tersebut. Bahkan, Kepala Kanwil (Kakanwil) DJPb , Ririn Kadariyah enggan beranjak dari ruang pelatihan hingga acara berakhir. Materi pelatihan menulis dibawakan oleh Pemimpin Redaksi Harian Pos, Arifuddin Mangka. Selama 210 menit, diskusi tentang teknik menulis berlangsung seru.
Dalam sambutannya, Ririn Kadariyah mengungkapkan, pelatihan yang mengangkat tema “Tingkatkan Budaya Literasi Menuju Treasurer yang Unggul di Tingkat Nasional” harus benar-benar bisa diimplementasikan dalam kerja-kerja pegawai perbendaharaan. Salah satu bagian dari pengembangan literasi tersebut yakni menulis. “Bendahara harus mampu menulis. Banyak informasi yang kita miliki dan bisa disampaikan ke masyarakat. Informasi ini akan memiliki nilai manfaat kalau bisa dipahami oleh masyarakat. Menulis itu mudah. Kita memiliki banyak bahan untuk menulis,” ungkap Ririn Kadariyah.
Kakanwil DJPb itu menambahkan, Dirjen Perbendaharaan mengharapkan seluruh kanwil dan KPPN mampu mengembangkan program literasi tersebut. Membangun kemitraan dengan media baik cetak maupun elektronik. “Apalagi kita memiliki mitra media cetak besar di yakni Harian Pos. Terima kasih atas kesediaan Pos menjadi pemateri pada kegiatan kita,” jelasnya.
Selain berkaitan dengan pengembangan budaya literasi, Ririn Kadariyah juga mengingatkan seluruh bawahannya agar menjadikan Ditjen Perbendaharaan sebagai contoh bagi masyarakat dalam melakukan efesiensi penggunaan APBN. Efesiensi tersebut dapat dilakukan melalui penghematan penggunaan listrik dan air. “Fungsi kita menyelamatkan keuangan negara dan pengelolaan keuangan daerah. Kita harus menjadi contoh bagaimana efisien dalam membelanjakan APBN,” imbaunya.
Pemred Pos, Arifuddin Mangka membenarkan statemen Kakanwil DJPb bahwa menulis itu mudah. Peserta hanya membutuhkan keseriusan dan kesungguhan dalam belajar. Kebiasaan menulis akan membentuk satu karakter tersebut untuk terbiasa menuangkan ide dan gagasan dalam sebuah tulisan. “Biasakanlah diri menulis. Jangan pernah takut tulisan Anda ditolak. Teruslah asah kemampuan itu, hingga benar-benar menjadi penulis yang andal,” ungkapnya. (p1)
Post a Comment